Friday, May 11, 2012

Sukhoi : ditemukan tim pencari dalam keadaan hancur

foto

Pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang sebelumnya diberitakan hilang akhirnya ditemukan tim pencari dalam keadaan hancur.

Sunaryo, konsultan PT Trimarga Rekatama, perusahaan yang mendatangkan pesawat tersebut ke Indonesia di Jakarta, Kamis 10 Mei 2012, mengatakan pesawat ditemukan dalam kondisi hancur di ketinggian 5.400 meter di daerah Gunung Salak, Bogor.
Menurut dia saat ini perusahaan sudah menyiapkan 20 ambulans untuk proses evakuasi korban. Dia menambahkan keluarga korban akan menerima uang asuransi, tapi belum diketahui jumlahnya.

Dalam paparan di Bandara Halim Perdanakusuma, helikopter tim SAR gabungan bisa memfoto dan memvideokan sisa pesawat buatan Rusia. Kepingan pesawat berserakan akibat pesawat diduga menabrak tebing.

Kondisi Sukhoi itu digolongkan ke dalam kategori "total loss". Pecahan Sukhoi terbagi menjadi tiga sebaran di dinding jurang Kawasan Cirurug, Gunung Salak.

Data yang diperoleh menyatakan titik koordinat persis seperti koordinat saat kontak dengan menara pengendali penerbangan. Ketinggian lokasi pecahan Sukhoi itu ditemukan 5.100 meter dari permukaan laut.

"Lokasi berada di 5.100 meter dan kami pastikan koordinatnya sama dengan ketika pesawat hilang kontak," ujar Ketua Basarnas, Marsekal Madya Sudaryatmo, pada Kamis 10 Mei 2012.

Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06.43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106.43 menit 15 detik Bujur Timur. Pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.33 setelah mengudara selama 30 menit, pada Rabu 9 Mei 2012. "Lokasi tepatnya di Kampung Batu Tapak, Cidahu, perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi," kata Sudaryatmo.

Tim yang menemukan lokasi tersebut menggunakan Helikopter Puma jenis A 332 milik TNI AU (Angkatan Udara). "Tim menyampaikan informasi adanya kesamaan ciri pada serpihan dengan pesawat Sukhoi." Ciri tersebut menurutnya terdiri dari warna dan logo pesawat. Saat ini helikopter Basarnas telah mendarat kembali di Lanud Halim.

Tim yang bergerak dengan menggunakan jalan darat pun masih terkendala dengan medan. "Posko terdekat dari lokasi, waktu tempuhnya sekitar enam jam. Sesulit apa pun medannya, akan kami tempuh," ujar Sudaryatmo.

Jika tim penyelamat sudah bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat, langkah selanjutnya adalah evakuasi para korban. Evakuasi dilakukan dengan sejumlah helikopter yang berukuran lebih kecil untuk mengangkut korban ke posko. Dari posko kemudian akan diterbangkan menuju Lanud Halim.

Sumber : Tempo